''PANTAI PANGASAN PACITAN'' Pantai petualang ini makin menggoda dengan perpaduan Gunung, Batu pecah, dan Goa. [Desa Kalipelus - Kecamatan Kebonagung]

PANTAI PANGASAN PACITAN [Kalipelus - Kebonagung]

Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan rupanya juga berpengaruh besar terhadap kemajuan sektor wisata, salah satunya wisata pantai. Banyak pantai-pantai baru di Pacitan yang sudah mulai terekspos. Setelah beberapa waktu lalu Pantai Kowang ramai di media sosial, kini giliran Pantai Pangasan yang juga ikut mendadak tenar. Pantai ini mulai ramai di kunjungi dan diperbincangkan di kalangan masyarakat, terutama di media online.

Salah satu yang menjadi daya tarik sekaligus ciri khas dari pantai ini adalah keberadaan gunung di ujung barat yang berdiri kokoh menjulang tinggi. Keunikan ini di Pacitan hanya dimiliki pantai yang berada di Desa Kalipelus Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Pacitan sendiri merupakan sebuah Kabupaten yang masih berada di wilayah Propinsi Jawa Timur dan juga di lalui jalan jalur propinsi dari arah Surabaya lewat Ponorogo ke wilayah Wonogiri / Solo Jawa Tengah. Karena Pacitan ini juga wilayahnya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah.




Dari Pacitan kota kearah Desa Kalipelus ini tidak terlalu jauh dengan melintasi JLS dengan kondisi jalan masih beraspal baik, kira-kira hanya memakan waktu 1/2 jam. Namun tantanganya adalah dari arah Desa Kalipelus ini menuju Pantai jalanya lumayan menantang. Di awali jalan beraspal yang bersambung dengan rabat cor dua jalur, dan menjelang dekat area pantai jalannya berganti melewati tanah yang berdebu pada saat musim kemarau. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan melintasi jalur setapak menuruni lereng perbukitan dengan jalan kaki untuk sampai di bibir pantai. Disarankan mengendarai kendaraan roda dua saja, supaya lebih fleksibel menempuh medan yang berat. Walau roda empat juga bisa.

Rute menuju Pantai Pangasan dari arah Pacitan kota bisa diakses melalui JLS ke arah Kebonagung. Setelah itu ada dua jalur yang bisa di lalui menuju desa Kalipelus :

→ Yang pertama jalan terdekat yaitu setelah melewati Jembatan Kali Jelok sebelah timur desa Kayen disitu ada perempatan ikuti belok kanan, ikuti jalur utamanya keatas sampai bertemu pertigaan arah Kalipelus-Karangnongko, lalu pilih belok kiri arah desa Kalipelus kalauyangbelokkananatauagakluruskebaratadalaharahke
→ Jalur yang kedua ini dari jembatan jelok lurus saja ikuti JLS hingga sampai di fly over Gayam desa Sidomulyo. Tepat sebelum fly over Gayam jika dari arah Pacitan belok kiri masuk pertigaan yang menanjak, kemudian menikung tajam ke kanan sampai di Pasar Gayam. Dari Pasar Gayam lalu melewati fly over di atas JLS tadi, dan ikuti terus jalan utama ke arah barat. Jalan menanjak dan setelah bertemu gapura masuk Desa Klesem ada pertigaan ambil jalan yang lurus jikabelokkiriarahmenuju



Dipertigaan ini belok kiri dan tak lama kemudian bertemu pertigaan lagi ambil jalur utama kalauyangbelokkananjalanrabatmenurunarahmenuju#Atau anda juga bisa lewat pilihan jalur kedua adalah setelah balai desa Kalipelus lanjut lewat jalan rabat bertemu percabangan pilih kiri, kemudian bertemu percabangan Y lagi pilih belok kiri lagi, setelah itu ada pertigaan lagi pilih kanan atau agak lurus (#seperti lebih dekat, namun jalan ini agak sulit melewati jalan tanah pada bulan agustus 2015) kemudian bertemu jalan rabat lagi. Masuklah jalan rabat itu maju hingga berakhir dan memasuki jalan tanah ikuti sampai jalan berakhir dan parkir (seperti pilihan jalur yang pertama).

Jika kurang yakin atau tidak berani menuruni jalanan berdebu sebaiknya parkir di area perkebunan warga karena jalan kebawah lebih sulit bagi yang tidak terbiasa di medan pegunungan. Dari area parkir motor, perjalanan selanjutnya ditempuh dengan jalan kaki. Menyusuri area pesawahan melewati sungai kecil kemudian masuk hutan. Jalanan menurun ikuti jalur utamanya yang kelihatan sering di lalui, karna ada percabangan-percabangan kecil kearah sawah atau ladang warga sekitar. Ikuti terus jalur setapak hingga sampai berakhir di area Pantai Pangasan.
Di ketahui akhir-akhir ini mulai ada papan penunjuk arah non permanen di area menjelang dekat pantai. Jangan lupa pula saat anda bingung atau ragu memilih rute yang akan anda lewati, sebaiknya segera bertanya ke warga sekitar supaya tidak tersesat.




Setelah sampai di lokasi pantai, kalau kita mengikuti jalan setapak ke arah barat (lewat sumber air ada kolam kecilnya di dekat sawah) maka kita akan menuju ke Gunung Lanang yang merupakan ciri khas dari Pantai Pangasan. Gunung ini sebenarnya lebih mirip sebuah batu karang di lepas pantai yang tinggi menjulang jika dilihat dari arah timur, dan sekilas juga karakteristiknya mirip dengan Gunung Lanang yang ada di desa Punjung. Namun sebenarnya Gunung Lanang ini merupakan sebuah tanjung kecil yang seakan terpisah dari daratan utama karna terkikis ganasnya ombak laut selatan.

Pantai Pangasan ini terlihat dengan kharakteristik wilayah pasang surut pantai berupa balok-balok batu karang beraneka bentuk dan ukuran dengan posisi berserakan tidak beraturan yang akan menambah keunikan pantai ini.
Bagian belakang pantai berupa tebing hijau tinggi yang memagari pantai ini, sedangkan tepi pantainya merupakan area pesawahan warga yang berbatasan langsung dengan bibir pantai dan masih masuk wilayah Desa Kalipelus. Di lokasi ini juga terdapat pepohonan pandan yang sangat pas buat berteduh saat anda kelelahan menempuh medan yang penuh tantangan.





Tak kalah unik di antara balok-balok bebatuan di Pantai Pangasan ini juga ada batu besar yang terbelah menjadi dua. Batu ini oleh seorang kakek warga sekitar di sebut "watu mlethek", bisa juga di sebut watu sigar atau batu pecah. Area sekitar batu ini sangat pas untuk background ber "foto narsis" anda, buat anda pecinta photografi. :D

Jika kita berjalan dari arah barat (area gunung Lanang) ke arah timur menyusuri satu-persatu bebatuan Pantai Pangasan, maka kita akan menjumpai sungai yang membatasi kawasan barat (yang didominasi batu karang) dengan kawasan timur (yang berpasir). Sungai ini biasanya kering pada musim kemarau dan tidak trelihat seperti sungai saat dilihat dari bibir pantai. Perlu di ketahui di sisi timur sungai ini yang merupakan kawasan berpasir oleh warga sekitar dinamakan "Pantai Sangklehan" dan sudah masuk kawasan Desa Katipugal namun masih masuk wilayah Kecamatan Kebonagung.

Sebenarnya ke dua pantai ini masih satu lokasi perairan dan tak ada pembatas saat di pandang dari salah satu ujungnya, tapi ada sedikit karakter yang membedakan. Kalau Pantai Pangasan wilayah pasang surutnya merupakan bebatuan karang, maka pantai yang ada di sebelah timur sungai ini merupakan pantai dengan pasir berpermukaan hitam dengan sedikit bebatuan karang. Tak jauh dari Sungai juga terdapat cekungan bebatuan yang tergenang air, ini seolah seperti kolam renang atau kolam pemijahan ikan alami dengan air yang sangat jernih.




Di bawah tebing sisi timur pun ada goa kecil yang tidak begitu luas, dan bibir goa ini berada di wilayah pasang surut. Sehingga pada saat-saat tertentu pintu goa ini tertutup air. Sehingga kalau ingin masuk harus tunggu waktu yang tepat yaitu saat sedang surut, itupun juga harus tetap hati-hati. Material di dalam goa tersebut berupa batu-batu bulat, goa ini juga merupakan habitat dari kawanan kelelawar yang bersarang disitu.

Saat kita melihat kearah timur Pantai Sangklehan maka akan terlihat tebing batu tinggi di atas goa yang dinamakan Gunung Ganjuran yang jadi batas alam sebelah timur pantai ini. Konon menurut cerita setempat, Gunung Ganjuran ini merupakan gunung yang sangat kental aroma mistisnya dan sering dikunjungi orang untuk tujuan-tujuan mistis. Gunung ini juga bisa dilihat dan sangat indah dari areal persawahan dekat jalan sebelum turun melewati hutan.



Namun terlepas dari kesan mistisnya, pantai-pantai ini sangat indah dan aman di kunjungi untuk umum. Asal jangan berbuat neko-neko, jaga kesopanan, dan juga tidak merusak lingkungan. Pada dasarnya Pantai Pangasan dan Pantai Sangklehan merupakan satu kawasan pantai yang masih sangat alami, dengan daya tarik pesona Gunung Lanang, goa, batu pecah dan Gunung Ganjuran.
Namun sebagai pantai yang masih di bilang perawan, saat berkunjung ke pantai ini jangan lupa bawa perlengkapan/perbekalan dari rumah karna di sini belum ada fasilitas seperti warung makan dan lain-lain.
Selamat berkunjung ke Pantai Petualang yang satu ini, dan tetep jaga kebersihan !