Sungai
Baksooka Pacitan yang Jadi Rujukan Para
Ahli Sejarah
Saat mata
pelajaran di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) sejarah diterangkan oleh guru,
seringkali guru menyebut ada salah satu
kebudayaan Pacitanian, yang merupakan
kebudayaan masyarakat zaman pra sejarah
di Pacitan. dan memang benar,
berdasarkan penuturan para ahli sejarah,
Pacitan adalah
ibukota prasejarah dunia.
Sekitar 261 lokasi situs prasejarah, terdapat
di Pacitan, baik dalam tahapan eksploitasi
maupun yang telah disurvei tim arkeologi.
Situs tersebut berada di jajaran Gunung
Sewu, yang tersebar mulai di Kecamatan
Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung
hingga Kecamatan Tulakan.
Gunung Sewu secara geologis dan
geografis terpisah dari wilayah Pulau Jawa
lainnya. Iklimnya kering. Relief bukit kapur,
gua dan gua payung banyak terdapat di
daerah ini. Cukup ideal sebagai tempat
tinggal bagi manusia purba.
Pun ada banyak jenis bebatuan sileks lokal
bermutu sebagai bahan baku pembuatan
peralatan dan senjata. Salah satu yang
cukup dikenal adalah Sungai Baksooka.
Sungai Baksoka terletak di Desa Mendolo
Lor, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Berdasarkan informasi dari Dinas
Pertambangan dan ESDM Pacitan, geosite
Sungai Baksooka dari sisi geologi adalah
salah satu sungai permukaan di kawasan
karst gunung sewu yang menampakkan
morfologi undak.
Di sungai itu, ada endapan lempung hitam
formasi Kali Pucung yang terbentuk sekitar
1,8 juta tahun yang lalu. Pada tahun 1955
di sungai Baksooka ini, Van Heekeren
menemukan banyak artefak batu dari
zaman paleolitikum yang kemudian dikenal
dengan budaya Pacitanian. Sungai
Baksooka merupakan “bengkel” kapak
genggam paleolitik.
Sebagai salah satu situs geologi (geosite)
geopark gunung sewu, di sepanjang
sungai Baksooka terdapat lintasan geologi
yang menawarkan aspek geologi dan
arkeologi. Pada segmen bagian utara,
pengunjung dapat mencermati singkapan-
singkapan batuan oligo-miosen dan
miosen tengah yang berfungsi sebagai alas
batu gamping. Pada segmen sungai bagian
selatan menyimpan batu gamping yang
kaya fosil koral, foraminifera, dan moluska.
Salah satu yang sering ditemukan di Sungai
Baksooka adalah kapak genggam. Jenis
kapak inilah yang menjadikan Pacitan
terkenal dalam dunia prasejarah dengan
sebutan: Pacitanian. Terbuat dari jenis batu
Kalsedon dengan, ciri-cirinya, ada dua
pangkasan pada kedua sisinya.
Kapak perimbas juga ditemukan di Kali
Baksooka, Sungai Banjar, Sungai Karasan,
Sungai Jatigunung, dan Kedung Gamping.
Kapak perimbas berbahan dasar sama
dengan kapak genggam, yaitu batu
kalsedon. Peralatan ini punya ciri-ciri tajam
hanya pada satu sisi dan agaknya
digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Saat ini, batuan kalsedon yang menjadi alat
kapak pada masa lampau digunakan oleh
masyarakat setempat untuk membuat
kerajinan batu mulia . Bahkan, batu mulia
berbahan kalsedon (Chalcedony) menjadi
batu mulia paling diminati di Pacitan.
[Pacitanku.com]
Comment
All comments under post "''SUNGAI BAK SOOKA PACITAN'' Sungai yang Jadi kunjungan Para Ahli Sejarah. [Desa Mendolo Lor - Kecamatan Punung]"
Posting Terkait: